Bulan Ramadhan telah beakhir. Suasana putih pun terasa ketika gema takbiran mulai dikumandangkan di berbagai masjid. Di satu sisi, kita merasa sedih karena telah berakhirnya bulan paling mulia Ramadhan ini, di satu sisi kita juga merasa senang karena telah menjumpai hari yang disebut hari kemenanngan.
Ritualitas salam-salaman untuk saling bermaaf-maafan menghiasi hari yang Fitri ini sehingga terkesan hari ini adalah hari permaafan, hari dimana segala kesalahan kita dimaafkan oleh orang lain, dan kesalahan orang lain dimaafkan oleh kita. Sungguh indah hari ini. Rasa syukur pantas kita panjatkan kepada Allah Swt karena atas limpahan rahmatnya kita masih diberi kesempatan bernafas di hari yang suci ini untuk menikmati hari raya Idhul Fitri. Semoga, tahun depan, kita masih dieri kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadhan dan bisa merayakan hari Raya Idhul Fitri seperti sekarang ini dengan peningkatan iman dan taqwa.
Kita memang sudah seharusnya sangat bersyukur kepada Allah swt. Karena tidak semua umat muslim di dunia ini menikmati Idul Fitri seperti di Indonesia. Jika kita melihat kondisi saudara-saudara kita di Palestina, Afganistan, Libanon, dan Iraq, kita pasti akan merasa sangat iba. Di Indonesia ini, kita masih bisa makan enak bersama keluarga ketika Idul Fitri ini sedangkan disana saudara-saudara kita menghiasi hari Rayanya dengan dentuman-dentuman bom, blesingan-blesingan senapan peluru, air mata-air mata tangisan, dan rintihan-rintihan doa karena tidak henti-hentinya intervensi militer oleh Negara kafir di negri kaum muslimin di Timur Tengah,. Yang patut kita acungi jempol adalah keIkhlasan para Mujahid dalam berjihad fisabilillah. Demi menjaga kehirmatan Agama ini, mereka berani mempertaruhkan nyawanya di hari Raya Idulu Fitri ini demi pencapaian kemenangan yang sesungguhnya oleh kaum musimin. Mari kita doakan mereka di setiap sujud malam kita.
Sesungguhnya jika kita melihat fakta yang terjadi di negeri ini, kondisi Negara kita saat ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kondisi Negara saudara-saudara kita di Timur Tengah sana. Bahkan Negara kita sesunggauhnya ini lebih parah hancurnya disbanding sana karena sudah terlanjur terjajah secara tidak terasa. Negara-negara kafir sangat kesulitan dan telah menghabisakan banyak dana untuk membuat Negara-negara timur tengah yang kaya dengan minyak tersebut untuk bertekuk lutu. Sedangkan Indonesia, begitu mudahnya diselusupi permainan pesanan-pesanan undang-undang sehingga pada akhirnya kita saaat ini telah sedang dalam kondisi terjajah.
Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam, negri kita ini diberikan kekayaan yang sangat melimpah. Bahkan bisa dikatakan jenis kekayaan alam negara kita adalah yang terlengkap. Seharusnya negeri ini menjadi Negara terkaya di dunia, rakyatnya bisa hidup makmur aman sentosa. Tapi ironisnya, apa faktanya??
Kekayaan negara kita seolah-olah hanya berhak dimiliki dan dinikmati bagi orang tertentu saja. Kita bisa ambil contoh kekayaan alam di bidang pertambangan, lebih dari 90%, sektor pertambangan dan Migas sudah berada dalam penguasaan asing. Beberapa contoh, Propinsi Aceh yang sudah dipegang oleh EXXON MOBILE, Propinsi KALTIM dikuasai oleh PT KALTIM PRIMACOAL, Blok Cepu dikuasai oleh EXXON MOBILE, NTT-NTB dikuasai oleh NEW MONT INTERNATIONAL, Propinsi Sulawesi Selatan dikuasai oleh MOSANTO, dan Papua yang dikuasai oleh Freeport dan British Petrolium Co. Di Riau, di atas tanahnya ada minyak, dan di bawahnya pun ada minyak. Tapi sayang Riau sudah menjadi milik Caltex.
Selain itu, privatisasi air oleh pihak asing pun semakin merajalela di negeri ini. Beberapa wilayah yang telah dikuasai oleh AQUA(DANONE), yaitu Berastagi(SuMut), Kubang(Sukabumi). Mangli(Wonosobo), Pandaan(Jatim), Air madidi(Manado), Klaten(Jateng), Jabung(Lampung), Cipondoh(Subang), Mambal(Bali), dan Gunung Salak(Sukabumi).
• PDAM yang telah terprivatisasi ialah :
1. PDAM Batam oleh Cascal BV
2. PAM Jakarta oleh Thames/Lyon
3. PDAM Tangerang oleh Mitra Cisadane
4. PDAM Bekasi oleh ADB
5. PDAM Kabupaten Ambon oleh WMD
6. PDAM Maluku Utara oleh WMD
7. PDAM Sidoarjo oleh Vivendi
8. PDAM Badung oleh TA
9. PDAM Semarang oleh Ondeo Degreemont
PDAM yang akan diprivatisasi, yaitu PDAM Yogyakarta, PDAM Kota Banjarmasin, PDAM Bitung, PDAM Minahsa, PDAM Kabupaten Tabanan, PDAM Kabupaten Bandung, dan PDAM Kabupaten Sumedang
Dan secara umum, penguasaan asing terhadap industri perbankan sudah mencapai 44%, pada Asuransi sudah mencapai 45,09%, dan pada industri telekomunikasi telah mencapai 69,85%.(http://hizbut-tahrir.or.id/ , diakses 23/02/08).
Intervensi ideologi pun juga masuk ke negara ini. Kita melihat bagaimana mainset mayoritas warga negara kita, lebih mencintai mainsett berpikir gaya barat yang terkenal modernistis tetapi pouritis. Gaya hidup bebas, liberal, sekular, dan kapitalisitis membuat masyarakat negeri ini perlahan-lahan menjadi berantakan. Mayoritas warga negara kita juga masih bersifat komsumtif. Dan konsumtifnya juga terhadap prduk-produk luar yang hanya menang brand saja. Jika kita lebih mencintai produk luar, maka kita termasuk menjadi agen penghambat kemajuan ekonomi negara sendiri. Dan masih banyak permasalahan yang dimiliki bangsa kita. Jika kita selalu mengikuti perkembangan berita, seolah-olah akan terkesan tiada hari tanpa masalah di negri ini.
Apakah kita patas secara hakikat fakta akal menyebut hari ini adalah hari kemenangan?Bukankah kita ini masih berada dalam kekalahan yang telak?Mengapa bisa begini?Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap kondisi seperti ini?Apa sousinya?
Wahai kaum muslimin Indonesia, bukalah mata kalian. Sudah saatnya kita kembali 100% kepada Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Tegakanlah Sholat dan tunaikanlah Zakat, serta jauhilah perbuatan sholat, maka niscaya permasalah bangsa ini akan terselesaikan–Insya Allah–. Rintihkan doa di setiap sepertiga malam untuk bangsa ini.
Wahai kaum muslimin Indonesia, bagaimanapun kondisinya, kita tetap harus bersyukur kepada Allah—Subhanahu wa Ta’ala–. Karena, salah satu penyebab timbulnya banyak keluhan-keluhan yang dihadapi oleh warga negara ini adalah kurangnya rasa syukur kta terhadap nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. ”Jika engkau bersyukur, maka Allah akan menambah nikmatmu”.
–wallahu a’lam bi ash-showab—
Written by Megantara Vilanda
Yogyakarta, 1 Syawal 1429H / 1 Oktober 2008
Tinggalkan komentar